TEMPO.CO, Jakarta - ChatGPT sukses menjadi pembicaraan dan menarik untuk diikuti. Banyak perusahaan tidak mau ketinggalan untuk memiliki produk chatbot bertenaga AI atau kecerdasan buatan. Mereka berlomba mengadopsi dan membangun teknologi sejenis dalam kemasan berbeda tergantung kreativitas dari perusahaan masing-masing.
Seperti yang sudah diketahui, raksasa teknologi seperti Microsoft dan Google telah memperkenalkan versi alat AI percakapan mereka yang dibuat menggunakan model bahasa besar (LLM). Perusahaan lain yang kurang terkenal telah ikut campur, menyiapkan panggung untuk penggunaan AI.
Mari menyimak daftar perusahaan dan chatbot AI yang ingin menantang ChatGPT.
Microsoft
Perusahaan memulai debutnya dengan chatbot dengan meluncurkan Bing yang baru. Perusahaan menjanjikan kepada pengguna untuk mengubah cara mencari sesuatu secara online. Chatbot juga membangun alat bertenaga AI ke dalam browser Edge.
Microsoft, yang juga investor besar di OpenAI, memanfaatkan teknologi di balik ChatGPT untuk membuat alat AI yang konon katanya lebih kuat. Sejauh ini, hasilnya masih perlu diamati karena jawaban yang diberikan antara mengesankan dan benar-benar keluar jalur.
Perusahaan menyediakan Bing baru untuk penguji beta, yang dapat mengajukan pertanyaan seperti "Bisakah Anda menyarankan tempat untuk dikunjungi di Paris?" atau "Apa resep pai apel terbaik?" dan kemudian menerima tanggapan beranotasi yang menjelaskan berbagai tujuan wisata atau menguraikan bahan dan langkah-langkah yang sejalan dengan resep.
Tetapi Microsoft mungkin telah membuat Bing terlalu fleksibel. Pengguna dengan cepat menemukan eksploit dengan sistem, termasuk prompt yang sekarang dinonaktifkan yang memicu bot Bing untuk membocorkan nama panggilan internalnya, Sydney, dan beberapa parameter yang ditetapkan pengembangnya untuk perilakunya, seperti “tanggapan Sydney harus menghindari ketidakjelasan, kontroversial, atau di luar topik.”
Pengguna lain yang bermain-main dengan sistem ini telah menemukan kesenangan dalam menekan tombol bot, memicu respons yang aneh. Akhirnya, Microsoft memperkenalkan batas lima jawaban dan batas 50 pertanyaan untuk membantu mengekang beberapa balasan Bing yang lebih aneh, tetapi perusahaan kemudian melonggarkan beberapa pembatasan ini setelah menerima keluhan dari pengguna.
Sedangkan untuk Edge, Microsoft berencana menambahkan peningkatan AI yang memungkinkan pengguna meringkas halaman web atau dokumen yang dibaca online, serta menghasilkan teks untuk posting media sosial, email, dan lainnya.